Apa itu taksa dalam konteks taksonomi?

Jawaban diverifikasi ahli
Taksa dalam konteks taksonomi merujuk pada unit-unit yang digunakan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup. Berdasarkan hierarki, taksa dapat berupa takson yang lebih tinggi (lebih umum) atau takson yang lebih rendah (lebih spesifik). Taksonomi berbeda dari meronomi, yang berkaitan dengan kategorisasi bagian-bagian dari keseluruhan organisme.

Dalam klasifikasi, setiap organisme ditempatkan ke dalam taksa, yaitu serangkaian kelompok dalam hierarki klasifikasi. Masing-masing tingkatan kelompok disebut takson, yang berisi sejumlah organisme dengan ciri yang sama. Jadi, perbedaan antara taksa dan takson terletak pada urutan takson makhluk hidup.

Taksonomi, yang berasal dari kata Yunani “τάξις” (taksi) yang berarti ‘pengaturan’ dan...
Taksa dalam konteks taksonomi merujuk pada unit-unit yang digunakan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup. Berdasarkan hierarki, taksa dapat berupa takson yang lebih tinggi (lebih umum) atau takson yang lebih rendah (lebih spesifik). Taksonomi berbeda dari meronomi, yang berkaitan dengan kategorisasi bagian-bagian dari keseluruhan organisme.

Dalam klasifikasi, setiap organisme ditempatkan ke dalam taksa, yaitu serangkaian kelompok dalam hierarki klasifikasi. Masing-masing tingkatan kelompok disebut takson, yang berisi sejumlah organisme dengan ciri yang sama. Jadi, perbedaan antara taksa dan takson terletak pada urutan takson makhluk hidup.

Taksonomi, yang berasal dari kata Yunani “τάξις” (taksi) yang berarti ‘pengaturan’ dan “-νομία” (-nomia) yang berarti ‘metode’, merupakan cabang biologi yang didedikasikan untuk klasifikasi sistematis makhluk hidup. Cabang ilmu ini fokus pada penamaan, pendefinisian, dan pengkategorian organisme berdasarkan kesamaan atribut, yang mengarah pada pembentukan struktur hierarki yang dikenal sebagai peringkat taksonomi. Peringkat ini mencakup domain, kerajaan, divisi/filum, kelas, ordo, famili, marga, dan spesies.

Carolus Linnaeus, ahli botani Swedia abad ke-18, sering digembar-gemborkan sebagai nenek moyang sistem taksonomi kontemporer. Linnaeus memperkenalkan nomenklatur binomial, metode unik untuk menetapkan nama dua bagian (genus dan spesies) untuk setiap organisme. Taksonomi modern telah mengalami transformasi signifikan, terutama dengan munculnya sistematika biologi canggih, akuisisi data, dan teknologi analitik. Tujuan utamanya kini lebih dari sekadar klasifikasi; ini bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan evolusioner antara organisme yang masih ada dan yang telah punah.
 
Jawaban diverifikasi ahli

Anggota online

Tak ada anggota yang online sekarang.
Back
Top
AdBlock Detected

Ups!, Pemblokir iklan Anda aktif.

Untuk pengalaman situs terbaik, harap nonaktifkan AdBlocker Anda karena pemblokir iklan juga memblokir fitur-fitur bermanfaat dari situs web kami.

Saya telah menonaktifkan AdBlock.