Mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif, terutama pada kesehatan pendengaran. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
Gangguan Pendengaran Tumpul Sementara (TTS): Setelah mendengarkan suara yang terlalu keras, seseorang mungkin merasa pendengarannya menjadi tuli sementara atau mendengar dengungan. Ini disebut sebagai Trauma Suara Tumpul Sementara (TTS). Meskipun pendengaran biasanya pulih setelah beberapa jam, efek berulang dari TTS dapat meningkatkan risiko kerusakan pendengaran permanen.
Kehilangan Pendengaran Permanen: Paparan suara keras yang berulang-ulang dapat merusak sel-sel rambut kecil dalam koklea, bagian dari telinga dalam yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal suara ke otak. Kerusakan ini bisa permanen dan menyebabkan kehilangan pendengaran sensorineural.
Tinnitus: Ini adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara dengungan, berdenging, atau bersiul yang tidak berasal dari sumber suara eksternal. Paparan suara keras dapat memicu atau memperburuk tinnitus.
Stres dan Gangguan Tidur: Suara yang terlalu keras dapat meningkatkan kadar hormon stres dan mempengaruhi kualitas tidur. Ini dapat berdampak pada kesejahteraan emosional dan fisik seseorang dalam jangka panjang.
Dampak Sosial: Mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras, terutama melalui headphone atau earphone, dapat mengasingkan seseorang dari interaksi sosial. Ini dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk mendengar dan merespons lingkungan sekitarnya, seperti percakapan atau peringatan penting.
Untuk mencegah terjadinya masalah-masalah tersebut, sebaiknya hindari mendengarkan musik dengan volume yang terlalu tinggi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), volume musik yang aman untuk didengarkan adalah 85 desibel selama 8 jam per hari, atau 100 desibel selama 15 menit.
Hal lain yang harus kamu perhatikan adalah:
Mengurangi volume saat mendengarkan musik melalui headphone atau earphone.
Menggunakan headphone yang menutup telinga sepenuhnya (over-ear) daripada yang masuk ke dalam saluran telinga (in-ear) karena mereka cenderung memberikan isolasi suara yang lebih baik dan mengurangi kebutuhan untuk meningkatkan volume.
Mengambil jeda pendengaran setiap jam saat mendengarkan musik dengan headphone untuk memberikan telinga kesempatan untuk istirahat.
Menggunakan perlindungan telinga saat berada di lingkungan dengan tingkat kebisingan yang tinggi, seperti konser atau tempat kerja industri.
Tidak mendengarkan musik sama sekali juga merupakan pilihan yang bagus untuk mencegah kerusakan.
Tentu, pemblokir iklan melakukan pekerjaan yang baik dalam memblokir iklan, tetapi juga memblokir fitur-fitur bermanfaat dari situs web kami. Untuk pengalaman situs terbaik, harap nonaktifkan AdBlocker Anda.