Bank Soal: Pola-Pola Hereditas Pautan

VicryVerified member

Anggota terkenal
Anggota Staf
Guru
Reputation: 100%
Daftar
23 Aug 2022
Pesan
230
Solusi
124
Skor reaksi
3,235
Poin
343
Bagian #1

1.
Hewan-hewan yang penentuan jenis kelaminnya bertipe ZW adalah . . . .
a. lalat buah, lebah madu, dan ngengat
b. lalat buah, ngengat, dan kupu-kupu
c. lebah madu, ayam, dan kupu-kupu
d. lebah madu, ngengat, dan ayam
e. ngengat, ayam, dan kupu-kupu

2. Perhatikan diagram proses pindah silang berikut!
pindah silang

Gamet-gamet rekombinan yang terbentuk dari peristiwa tersebut dan besarnya nilai pindah silang adalah ....
a. Aa dan Bb; 50%
b. Ab dan aB; 50%
c. AB dan ab; 50%
d. aa dan bb; 100%
e. AA dan BB; 100%

3. Peristiwa pertukaran segmen-segmen antara dua kromatid berbeda dalam satu kromosom homolog yang dapat menghasilkan keturunan dengan sifat kombinasi dari induknya adalah ....
a. gen letal
b. pautan gen
c. pindah silang
d. gagal berpisah
e. pautan kelamin

4. Dari perkawinan lalat buah abu–abu–sayap panjang heterozigot (BbDd) dengan lalat buah hitam–sayap pendek (bbdd) didapatkan keturunan 800 ekor. Di antara keturunan tersebut ditemukan lalat abu-abu–sayap pendek 25 ekor dan lalat hitam–sayap panjang 15 ekor. Persentase gen yang mengalami pindah silang sebesar . . . .
a. 1,25%
b. 3,75%
c. 5%
d. 37,50%
e. 62,50%

5. Tikus berambut kuning heterozigot disilangkan antarsesamanya. Apabila gen dominan Y yang homozigot akan bersifat letal (mati), persentase tikus yang akan mati sebesar ....
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

6. Lalat buah jantan berbadan besar–sayap lurus (BbCc) disilangkan dengan lalat buah betina berbadan kecil–sayap keriput (bbcc). Selanjutnya, dilakukan uji silang (test cross)
terhadap F1 betina. Dari persilangan tersebut diperoleh fenotipe hasil keturunannya, yaitu berbadan besar–sayap lurus 674 ekor, berbadan besar–sayap keriput 83 ekor, berbadan kecil–sayap lurus 54 ekor, dan berbadan kecil–sayap keriput 887 ekor. Berdasarkan kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama pembentukan gamet terjadi pindah silang dengan nilai pindah silang sebesar . . . .
a. 8%
b. 15%
c. 25%
d. 48%
e. 65%

7. Seekor kucing betina berambut kuning disilangkan dengan kucing jantan berambut hitam. Warna rambut kucing terpaut pada kromosom X. Warna rambut hitam dominan
terhadap kuning. Persentase kemungkinan anak kucing yang berambut kuning dan berambut hitam berturut-turut adalah . . . .
a. 0% dan 100%
b. 50% dan 50%
c. 50% dan 0%
d. 0% dan 50%
e. 100% dan 0%

8. Drosophila melanogaster jantan dengan tubuh berwarna eboni dan sayap lurus disilangkan dengan Drosophila melanogaster betina dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap
melengkung. Selanjutnya, dilakukan uji silang (test cross) terhadap F1 betina. Dari persilangan tersebut diperoleh fenotipe hasil keturunannya, yaitu Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna eboni dan sayap lurus (P), Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna eboni dan sayap melengkung (60 ekor), Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap lurus (28 ekor), serta Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap melengkung (188 ekor). Nilai pindah silang dari hasil penyilangan, yaitu 22%. Oleh karena itu, hasil keturunan yang memiliki tubuh berwarna eboni dan sayap lurus (P) sebanyak . . . .
a. 100 ekor
b. 112 ekor
c. 124 ekor
d. 136 ekor
e. 148 ekor

9. Pada tanaman jagung, diketahui gen G (daun berklorofil), gen g (daun tidak berklorofil), gen B (batang tinggi), dan gen b (batang pendek). Jika genotipe gg bersifat letal, hasil persilangan tanaman jagung bergenotipe GgBB dengan tanaman sejenis bergenotipe GgBb akan menghasilkan keturunan . . . .
a. 100% tanaman jagung hijau–tinggi
b. 75% tanaman jagung hijau–tinggi
c. 50% tanaman jagung hijau–tinggi
d. 50% tanaman jagung hijau–pendek
e. 25% tanaman jagung hijau–pendek

10. Pada ayam gen C yang bersifat dominan dapat menyebabkan letal. Adapun alelnya yang berupa resesif c berperan untuk mengatur pertumbuhan tulang normal. Oleh karena itu, ayam heterozigot (Cc) dapat hidup dengan tubuh normal dan kaki berukuran pendek (creeper). Persilangan antara ayam jantan heterozigot dengan ayam betina heterozigot menghasilkan keturunan sebanyak 9 ekor yang semuanya sudah beranjak dewasa. Kemungkinan keturunan ayam yang bertubuh normal dan kaki berukuran pendek sebanyak
. . . .
a. 1 ekor
b. 3 ekor
c. 5 ekor
d. 6 ekor
e. 9 ekor

Kunci Jawaban
 
Ulangan Harian

1.
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Sperma sebagai penentu jenis kelamin.
2) Individu jantan dinamakan homogametik.
3) Kromosom seks hanya terdiri satu kromosom X.
4) Terjadi tanpa didahului pembuahan oleh spermatozoa.
5) Kromosom kelamin tidak memengaruhi jenis kelamin.

Pernyataan yang tepat mengenai penentuan jenis kelamin tipe haplo-diploid terdapat pada angka . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 4)
d. 3) dan 5)
e. 4) dan 5)

2. Perhatikan beberapa karakteristik berikut!
1) Terjadi pada kromosom kelamin (gonosom).
2) Sifat baru hanya dimiliki oleh laki-laki atau perempuan.
3) Mengakibatkan kelainan atau penyakit yang diturunkan melalui gonosom.

Pola hereditas pautan yang memiliki karakteristik tersebut adalah . . . .
a. gen letal
b. pautan gen
c. pautan seks
d. pindah silang
e. determinasi seks

3. Persilangan pada ayam menghasilkan keturunan ayam betina berbulu blorok dan ayam jantan berbulu polos. Kemungkinan sifat genotipe
parentalnya yang dapat menghasilkan keturunantersebut adalah . . . .
a. ZBW >< ZBZB
d. ZbW >< ZbZb
b. ZBW >< ZbZb
e. ZbW >< ZBZb
c. ZBW >< ZBZb

4. Pernyataan yang benar terkait gen letal pada penderita brakidaktili dan ichthyosis congenita adalah . . . .
a. Gen letal penyebab ichtyosis congenita, yaitu gen letal dominan.
b. Penderita ichtyosis congenita memiliki genotipe heterozigot (Ii).
c. Gen letal pada brakidaktili mengakibatkan kematian individu.
d. Penderita brakidaktili memiliki genotipe homozigot (bb).
e. Gen letal penyebab brakidaktili, yaitu gen letal resesif.

5. Tika menyilangkan dua induk tikus berambut kuning heterozigot. Apabila gen dominan Y yang homozigot akan bersifat letal (mati), persentase
keturunan tikus yang memiliki fenotipe dan genotipe sama dengan induknya sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

6. Tono ingin menyilangkan pohon mangga berbatang tinggi–berdaun hijau (TTHh) dengan pohon mangga berbatang pendek–berdaun hijau (ttHh). Hasil keturunan dari persilangan tersebut apabila terdapat genotipe hh dapat menyebabkan daun pohon mangga tidak terbentuk klorofil sehingga daun berwarna putih (letal). Rasio genotipe dari persilangan tanaman tersebut yang dapat hidup adalah . . . .
a. 1/1
b. 1/3
c. 2/3
d. 2/4
e. 3/4

7. Seekor kucing betina berambut hitam disilangkan dengan kucing jantan berambut kuning. Seperti diketahui, warna rambut kucing terpaut pada kromosom X dan warna rambut hitam dominan terhadap kuning. Dengan demikian, perbandingan hasil keturunan dari persilangan tersebut adalah . . . .
a. kucing betina berambut tiga warna (kaliko) : kucing jantan berambut kuning = 1 : 1
b. kucing betina berambut tiga warna (kaliko) : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1
c. kucing betina berambut kuning : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1
d. kucing betina berambut hitam : kucing jantan berambut kuning = 1 : 1
e. kucing betina berambut hitam : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1

8. Dalam suatu keluarga terdapat enam saudara kandung yang terdiri atas dua perempuan dan empat laki-laki. Keempat laki-laki tersebut
mengalami kelainan genetik, sedangkan kedua perempuan normal. Kelainan tersebut terjadi akibat peristiwa . . . .
a. determinasi seks
b. gagal berpisah
c. pindah silang
d. pautan seks
e. pautan gen

9. Persilangan antara lalat buah betina bermata merah (XMXM) dengan lalat buah jantan bermata putih (XmY) menghasilkan keturunan F1 semua bermata merah. Apabila keturunan F1 saling disilangkan, perbandingan fenotipe keturunan lalat buah jantan bermata putih dengan lalat buah betina bermata merah adalah . . . .
a. 1 : 1
b. 1 : 2
c. 1 : 3
d. 2 : 1
e. 3 : 1

10. Tanaman jagung berbiji besar–berdaun hijau (BbGg) disilangkan dengan tanaman jagung berbiji kecil–berdaun hijau (bbGg). Keturunan
dari persilangan tersebut yang bergenotipe gg bersifat letal. Persentase munculnya keturunan yang bersifat letal sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

11. Gen Y pada tikus merupakan gen pembawa warna kuning. Apabila gen tersebut dalam keadaan homozigot akan menyebabkan letal. Bagaimana keturunan yang akan dihasilkan jika tikus betina berambut kuning heterozigot dikawinkan dengan tikus jantan berbulu kelabu?
a. Tidak ada keturunan yang bersifat letal.
b. Seluruh keturunan memiliki genotipe Yy.
c. Seluruh keturunan memiliki fenotipe berambut kelabu.
d. Persentase keturunan yang genotipe berambut kelabu 25%.
e. Persentase keturunan yang genotipe berambut kuning 75%.

12. Seekor ayam betina berbulu blorok dikawinkan dengan ayam jantan berbulu polos. Bulu blorok dominan terhadap bulu polos. Apabila hasil
persilangan ayam tersebut menghasilkan keturunan sebanyak 4 ekor, kemungkinan jumlah keturunan anak ayam jantan berbulu blorok dan ayam betina berbulu polos adalah . . . .
a. 1 dan 1
b. 1 dan 3
c. 2 dan 1
d. 2 dan 2
e. 3 dan 1

13. Pada saat proses oogenesis, kromosom kelamin XX menghasilkan dua macam ovum, yaitu ovum XX dan ovum O. Pembentukan ovum tersebut
terjadi karena peristiwa . . . .
a. pautan gen
b. pautan seks
c. pindah silang
d. gagal berpisah
e. determinasi seks

14. Perhatikan beberapa perkawinan pada makhluk hidup berikut!
1) Dua tikus berambut kelabu.
2) Ayam normal dengan ayam creeper.
3) Dua orang carrier ichthyosis congenita.
4) Ayam jantan blorok dengan ayam betina polos.
5) Dua tanaman jagung bedaun hijau heterozigot.

Kemungkinan perkawinan yang dapat mengakibatkan adanya gen letal terdapat pada angka . . . .
a. 1) dan 3)
b. 1) dan 4)
c. 2) dan 4)
d. 2) dan 5)
e. 3) dan 5)

15. Pernyataan yang tepat mengenai penentuan jenis kelamin XO adalah . . . .
a. Tipe ini terdapat pada manusia, tumbuhan, dan semua hewan Mammalia.
b. Tipe ini terdapat pada beberapa serangga yang dapat melakukan partenogenesis.
c. Individu betina adalah heterogametik, sedangkan individu jantan adalah homogametik.
d. Dalam sel somatisnya, individu betina memiliki dua kromosom, sedangkan individu jantan hanya memiliki satu kromosom.
e. Penentuan jenis kelamin pada tipe ini tidak dipengaruhi oleh kromosom kelamin, melainkan tergantung dari sifat ploidi makhluknya.

16. Pak Yanto memiliki 64 ekor ayam dengan dua tipe warna bulu, yaitu berbulu polos dan berbulu blorok. Apabila Pak Yanto menyilangkan ayam
jantan berbulu blorok dengan ayam betina berbulu polos, kemungkinan dihasilkan ayam betina berbulu polos sebanyak . . . .
a. 8 ekor
b. 16 ekor
c. 32 ekor
d. 42 ekor
e. 64 ekor

17. Lalat buah bersayap normal–mata merah disilangkan dengan lalat buah bersayap vestigial–mata ungu. Selanjutnya, dilakukan uji silang terhadap F1 betina sehingga diperoleh keturunan lalat sayap normal–mata merah (328 ekor), lalat sayap vestigial–mata merah (X), lalat sayap normal–mata ungu (62 ekor), dan lalat sayap vestigial–mata ungu (396 ekor). Nilai pindah silang dari hasil penyilangan, yaitu 28%. Oleh karena itu, hasil keturunan yang bertipe lalat sayap vestigial–mata merah (X) sebanyak . . . .
a. 155 ekor
b. 183 ekor
c. 220 ekor
d. 235 ekor
e. 314 ekor

18. Pada inti sel lalat buah terdapat 8 kromosom (4 pasang). Kariotipe pada sel tubuh lalat buah betina dan jantan secara berurutan yang benar
adalah . . . .
a. 3AA + XX dan 3AA + XY
b. 3AA + XX dan 4AA + XY
c. 6A + XX dan 8A + XY
d. 8A + XX dan 6A + XY
e. 8A + XX dan 8A + XY

19. Drosophila melanogaster bertubuh abu-abu–sayap panjang dikawinkan dengan Drosophila melanogaster bertubuh hitam–sayap kisut. Dari persilangan tersebut, dihasilkan keturunan 64 ekor bertubuh abu-abu–sayap kisut dan 28 ekor bertubuh hitam–sayap panjang. Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya . . . .
a. determinasi seks
b. gagal berpisah
c. pindah silang
d. pautan seks
e. pautan gen

20. Seorang peternak ayam menyilangkan ayam creeper dengan ayam normal. Persentase dihasilkannya keturunan ayam letal dari persilangan tersebut sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

Kunci Jawaban
 
Ulangan Harian

1.
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Sperma sebagai penentu jenis kelamin.
2) Individu jantan dinamakan homogametik.
3) Kromosom seks hanya terdiri satu kromosom X.
4) Terjadi tanpa didahului pembuahan oleh spermatozoa.
5) Kromosom kelamin tidak memengaruhi jenis kelamin.

Pernyataan yang tepat mengenai penentuan jenis kelamin tipe haplo-diploid terdapat pada angka . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 4)
d. 3) dan 5)
e. 4) dan 5)

2. Perhatikan beberapa karakteristik berikut!
1) Terjadi pada kromosom kelamin (gonosom).
2) Sifat baru hanya dimiliki oleh laki-laki atau perempuan.
3) Mengakibatkan kelainan atau penyakit yang diturunkan melalui gonosom.

Pola hereditas pautan yang memiliki karakteristik tersebut adalah . . . .
a. gen letal
b. pautan gen
c. pautan seks
d. pindah silang
e. determinasi seks

3. Persilangan pada ayam menghasilkan keturunan ayam betina berbulu blorok dan ayam jantan berbulu polos. Kemungkinan sifat genotipe
parentalnya yang dapat menghasilkan keturunantersebut adalah . . . .
a. ZBW >< ZBZB
d. ZbW >< ZbZb
b. ZBW >< ZbZb
e. ZbW >< ZBZb
c. ZBW >< ZBZb

4. Pernyataan yang benar terkait gen letal pada penderita brakidaktili dan ichthyosis congenita adalah . . . .
a. Gen letal penyebab ichtyosis congenita, yaitu gen letal dominan.
b. Penderita ichtyosis congenita memiliki genotipe heterozigot (Ii).
c. Gen letal pada brakidaktili mengakibatkan kematian individu.
d. Penderita brakidaktili memiliki genotipe homozigot (bb).
e. Gen letal penyebab brakidaktili, yaitu gen letal resesif.

5. Tika menyilangkan dua induk tikus berambut kuning heterozigot. Apabila gen dominan Y yang homozigot akan bersifat letal (mati), persentase
keturunan tikus yang memiliki fenotipe dan genotipe sama dengan induknya sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

6. Tono ingin menyilangkan pohon mangga berbatang tinggi–berdaun hijau (TTHh) dengan pohon mangga berbatang pendek–berdaun hijau (ttHh). Hasil keturunan dari persilangan tersebut apabila terdapat genotipe hh dapat menyebabkan daun pohon mangga tidak terbentuk klorofil sehingga daun berwarna putih (letal). Rasio genotipe dari persilangan tanaman tersebut yang dapat hidup adalah . . . .
a. 1/1
b. 1/3
c. 2/3
d. 2/4
e. 3/4

7. Seekor kucing betina berambut hitam disilangkan dengan kucing jantan berambut kuning. Seperti diketahui, warna rambut kucing terpaut pada kromosom X dan warna rambut hitam dominan terhadap kuning. Dengan demikian, perbandingan hasil keturunan dari persilangan tersebut adalah . . . .
a. kucing betina berambut tiga warna (kaliko) : kucing jantan berambut kuning = 1 : 1
b. kucing betina berambut tiga warna (kaliko) : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1
c. kucing betina berambut kuning : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1
d. kucing betina berambut hitam : kucing jantan berambut kuning = 1 : 1
e. kucing betina berambut hitam : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1

8. Dalam suatu keluarga terdapat enam saudara kandung yang terdiri atas dua perempuan dan empat laki-laki. Keempat laki-laki tersebut
mengalami kelainan genetik, sedangkan kedua perempuan normal. Kelainan tersebut terjadi akibat peristiwa . . . .
a. determinasi seks
b. gagal berpisah
c. pindah silang
d. pautan seks
e. pautan gen

9. Persilangan antara lalat buah betina bermata merah (XMXM) dengan lalat buah jantan bermata putih (XmY) menghasilkan keturunan F1 semua bermata merah. Apabila keturunan F1 saling disilangkan, perbandingan fenotipe keturunan lalat buah jantan bermata putih dengan lalat buah betina bermata merah adalah . . . .
a. 1 : 1
b. 1 : 2
c. 1 : 3
d. 2 : 1
e. 3 : 1

10. Tanaman jagung berbiji besar–berdaun hijau (BbGg) disilangkan dengan tanaman jagung berbiji kecil–berdaun hijau (bbGg). Keturunan
dari persilangan tersebut yang bergenotipe gg bersifat letal. Persentase munculnya keturunan yang bersifat letal sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

11. Gen Y pada tikus merupakan gen pembawa warna kuning. Apabila gen tersebut dalam keadaan homozigot akan menyebabkan letal. Bagaimana keturunan yang akan dihasilkan jika tikus betina berambut kuning heterozigot dikawinkan dengan tikus jantan berbulu kelabu?
a. Tidak ada keturunan yang bersifat letal.
b. Seluruh keturunan memiliki genotipe Yy.
c. Seluruh keturunan memiliki fenotipe berambut kelabu.
d. Persentase keturunan yang genotipe berambut kelabu 25%.
e. Persentase keturunan yang genotipe berambut kuning 75%.

12. Seekor ayam betina berbulu blorok dikawinkan dengan ayam jantan berbulu polos. Bulu blorok dominan terhadap bulu polos. Apabila hasil
persilangan ayam tersebut menghasilkan keturunan sebanyak 4 ekor, kemungkinan jumlah keturunan anak ayam jantan berbulu blorok dan ayam betina berbulu polos adalah . . . .
a. 1 dan 1
b. 1 dan 3
c. 2 dan 1
d. 2 dan 2
e. 3 dan 1

13. Pada saat proses oogenesis, kromosom kelamin XX menghasilkan dua macam ovum, yaitu ovum XX dan ovum O. Pembentukan ovum tersebut
terjadi karena peristiwa . . . .
a. pautan gen
b. pautan seks
c. pindah silang
d. gagal berpisah
e. determinasi seks

14. Perhatikan beberapa perkawinan pada makhluk hidup berikut!
1) Dua tikus berambut kelabu.
2) Ayam normal dengan ayam creeper.
3) Dua orang carrier ichthyosis congenita.
4) Ayam jantan blorok dengan ayam betina polos.
5) Dua tanaman jagung bedaun hijau heterozigot.

Kemungkinan perkawinan yang dapat mengakibatkan adanya gen letal terdapat pada angka . . . .
a. 1) dan 3)
b. 1) dan 4)
c. 2) dan 4)
d. 2) dan 5)
e. 3) dan 5)

15. Pernyataan yang tepat mengenai penentuan jenis kelamin XO adalah . . . .
a. Tipe ini terdapat pada manusia, tumbuhan, dan semua hewan Mammalia.
b. Tipe ini terdapat pada beberapa serangga yang dapat melakukan partenogenesis.
c. Individu betina adalah heterogametik, sedangkan individu jantan adalah homogametik.
d. Dalam sel somatisnya, individu betina memiliki dua kromosom, sedangkan individu jantan hanya memiliki satu kromosom.
e. Penentuan jenis kelamin pada tipe ini tidak dipengaruhi oleh kromosom kelamin, melainkan tergantung dari sifat ploidi makhluknya.

16. Pak Yanto memiliki 64 ekor ayam dengan dua tipe warna bulu, yaitu berbulu polos dan berbulu blorok. Apabila Pak Yanto menyilangkan ayam
jantan berbulu blorok dengan ayam betina berbulu polos, kemungkinan dihasilkan ayam betina berbulu polos sebanyak . . . .
a. 8 ekor
b. 16 ekor
c. 32 ekor
d. 42 ekor
e. 64 ekor

17. Lalat buah bersayap normal–mata merah disilangkan dengan lalat buah bersayap vestigial–mata ungu. Selanjutnya, dilakukan uji silang terhadap F1 betina sehingga diperoleh keturunan lalat sayap normal–mata merah (328 ekor), lalat sayap vestigial–mata merah (X), lalat sayap normal–mata ungu (62 ekor), dan lalat sayap vestigial–mata ungu (396 ekor). Nilai pindah silang dari hasil penyilangan, yaitu 28%. Oleh karena itu, hasil keturunan yang bertipe lalat sayap vestigial–mata merah (X) sebanyak . . . .
a. 155 ekor
b. 183 ekor
c. 220 ekor
d. 235 ekor
e. 314 ekor

18. Pada inti sel lalat buah terdapat 8 kromosom (4 pasang). Kariotipe pada sel tubuh lalat buah betina dan jantan secara berurutan yang benar
adalah . . . .
a. 3AA + XX dan 3AA + XY
b. 3AA + XX dan 4AA + XY
c. 6A + XX dan 8A + XY
d. 8A + XX dan 6A + XY
e. 8A + XX dan 8A + XY

19. Drosophila melanogaster bertubuh abu-abu–sayap panjang dikawinkan dengan Drosophila melanogaster bertubuh hitam–sayap kisut. Dari persilangan tersebut, dihasilkan keturunan 64 ekor bertubuh abu-abu–sayap kisut dan 28 ekor bertubuh hitam–sayap panjang. Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya . . . .
a. determinasi seks
b. gagal berpisah
c. pindah silang
d. pautan seks
e. pautan gen

20. Seorang peternak ayam menyilangkan ayam creeper dengan ayam normal. Persentase dihasilkannya keturunan ayam letal dari persilangan tersebut sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

Kunci Jawaban

Bagian #1

1.
Hewan-hewan yang penentuan jenis kelaminnya bertipe ZW adalah . . . .
a. lalat buah, lebah madu, dan ngengat
b. lalat buah, ngengat, dan kupu-kupu
c. lebah madu, ayam, dan kupu-kupu
d. lebah madu, ngengat, dan ayam
e. ngengat, ayam, dan kupu-kupu

2. Perhatikan diagram proses pindah silang berikut!
pindah silang
Gamet-gamet rekombinan yang terbentuk dari peristiwa tersebut dan besarnya nilai pindah silang adalah ....
a. Aa dan Bb; 50%
b. Ab dan aB; 50%
c. AB dan ab; 50%
d. aa dan bb; 100%
e. AA dan BB; 100%

3. Peristiwa pertukaran segmen-segmen antara dua kromatid berbeda dalam satu kromosom homolog yang dapat menghasilkan keturunan dengan sifat kombinasi dari induknya adalah ....
a. gen letal
b. pautan gen
c. pindah silang
d. gagal berpisah
e. pautan kelamin

4. Dari perkawinan lalat buah abu–abu–sayap panjang heterozigot (BbDd) dengan lalat buah hitam–sayap pendek (bbdd) didapatkan keturunan 800 ekor. Di antara keturunan tersebut ditemukan lalat abu-abu–sayap pendek 25 ekor dan lalat hitam–sayap panjang 15 ekor. Persentase gen yang mengalami pindah silang sebesar . . . .
a. 1,25%
b. 3,75%
c. 5%
d. 37,50%
e. 62,50%

5. Tikus berambut kuning heterozigot disilangkan antarsesamanya. Apabila gen dominan Y yang homozigot akan bersifat letal (mati), persentase tikus yang akan mati sebesar ....
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

6. Lalat buah jantan berbadan besar–sayap lurus (BbCc) disilangkan dengan lalat buah betina berbadan kecil–sayap keriput (bbcc). Selanjutnya, dilakukan uji silang (test cross)
terhadap F1 betina. Dari persilangan tersebut diperoleh fenotipe hasil keturunannya, yaitu berbadan besar–sayap lurus 674 ekor, berbadan besar–sayap keriput 83 ekor, berbadan kecil–sayap lurus 54 ekor, dan berbadan kecil–sayap keriput 887 ekor. Berdasarkan kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama pembentukan gamet terjadi pindah silang dengan nilai pindah silang sebesar . . . .
a. 8%
b. 15%
c. 25%
d. 48%
e. 65%

7. Seekor kucing betina berambut kuning disilangkan dengan kucing jantan berambut hitam. Warna rambut kucing terpaut pada kromosom X. Warna rambut hitam dominan
terhadap kuning. Persentase kemungkinan anak kucing yang berambut kuning dan berambut hitam berturut-turut adalah . . . .
a. 0% dan 100%
b. 50% dan 50%
c. 50% dan 0%
d. 0% dan 50%
e. 100% dan 0%

8. Drosophila melanogaster jantan dengan tubuh berwarna eboni dan sayap lurus disilangkan dengan Drosophila melanogaster betina dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap
melengkung. Selanjutnya, dilakukan uji silang (test cross) terhadap F1 betina. Dari persilangan tersebut diperoleh fenotipe hasil keturunannya, yaitu Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna eboni dan sayap lurus (P), Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna eboni dan sayap melengkung (60 ekor), Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap lurus (28 ekor), serta Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap melengkung (188 ekor). Nilai pindah silang dari hasil penyilangan, yaitu 22%. Oleh karena itu, hasil keturunan yang memiliki tubuh berwarna eboni dan sayap lurus (P) sebanyak . . . .
a. 100 ekor
b. 112 ekor
c. 124 ekor
d. 136 ekor
e. 148 ekor

9. Pada tanaman jagung, diketahui gen G (daun berklorofil), gen g (daun tidak berklorofil), gen B (batang tinggi), dan gen b (batang pendek). Jika genotipe gg bersifat letal, hasil persilangan tanaman jagung bergenotipe GgBB dengan tanaman sejenis bergenotipe GgBb akan menghasilkan keturunan . . . .
a. 100% tanaman jagung hijau–tinggi
b. 75% tanaman jagung hijau–tinggi
c. 50% tanaman jagung hijau–tinggi
d. 50% tanaman jagung hijau–pendek
e. 25% tanaman jagung hijau–pendek

10. Pada ayam gen C yang bersifat dominan dapat menyebabkan letal. Adapun alelnya yang berupa resesif c berperan untuk mengatur pertumbuhan tulang normal. Oleh karena itu, ayam heterozigot (Cc) dapat hidup dengan tubuh normal dan kaki berukuran pendek (creeper). Persilangan antara ayam jantan heterozigot dengan ayam betina heterozigot menghasilkan keturunan sebanyak 9 ekor yang semuanya sudah beranjak dewasa. Kemungkinan keturunan ayam yang bertubuh normal dan kaki berukuran pendek sebanyak
. . . .
a. 1 ekor
b. 3 ekor
c. 5 ekor
d. 6 ekor
e. 9 ekor

Kunci Jawaban
*** Hidden text: cannot be quoted. ***
 
Ulangan Harian

1.
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Sperma sebagai penentu jenis kelamin.
2) Individu jantan dinamakan homogametik.
3) Kromosom seks hanya terdiri satu kromosom X.
4) Terjadi tanpa didahului pembuahan oleh spermatozoa.
5) Kromosom kelamin tidak memengaruhi jenis kelamin.

Pernyataan yang tepat mengenai penentuan jenis kelamin tipe haplo-diploid terdapat pada angka . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 4)
d. 3) dan 5)
e. 4) dan 5)

2. Perhatikan beberapa karakteristik berikut!
1) Terjadi pada kromosom kelamin (gonosom).
2) Sifat baru hanya dimiliki oleh laki-laki atau perempuan.
3) Mengakibatkan kelainan atau penyakit yang diturunkan melalui gonosom.

Pola hereditas pautan yang memiliki karakteristik tersebut adalah . . . .
a. gen letal
b. pautan gen
c. pautan seks
d. pindah silang
e. determinasi seks

3. Persilangan pada ayam menghasilkan keturunan ayam betina berbulu blorok dan ayam jantan berbulu polos. Kemungkinan sifat genotipe
parentalnya yang dapat menghasilkan keturunantersebut adalah . . . .
a. ZBW >< ZBZB
d. ZbW >< ZbZb
b. ZBW >< ZbZb
e. ZbW >< ZBZb
c. ZBW >< ZBZb

4. Pernyataan yang benar terkait gen letal pada penderita brakidaktili dan ichthyosis congenita adalah . . . .
a. Gen letal penyebab ichtyosis congenita, yaitu gen letal dominan.
b. Penderita ichtyosis congenita memiliki genotipe heterozigot (Ii).
c. Gen letal pada brakidaktili mengakibatkan kematian individu.
d. Penderita brakidaktili memiliki genotipe homozigot (bb).
e. Gen letal penyebab brakidaktili, yaitu gen letal resesif.

5. Tika menyilangkan dua induk tikus berambut kuning heterozigot. Apabila gen dominan Y yang homozigot akan bersifat letal (mati), persentase
keturunan tikus yang memiliki fenotipe dan genotipe sama dengan induknya sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

6. Tono ingin menyilangkan pohon mangga berbatang tinggi–berdaun hijau (TTHh) dengan pohon mangga berbatang pendek–berdaun hijau (ttHh). Hasil keturunan dari persilangan tersebut apabila terdapat genotipe hh dapat menyebabkan daun pohon mangga tidak terbentuk klorofil sehingga daun berwarna putih (letal). Rasio genotipe dari persilangan tanaman tersebut yang dapat hidup adalah . . . .
a. 1/1
b. 1/3
c. 2/3
d. 2/4
e. 3/4

7. Seekor kucing betina berambut hitam disilangkan dengan kucing jantan berambut kuning. Seperti diketahui, warna rambut kucing terpaut pada kromosom X dan warna rambut hitam dominan terhadap kuning. Dengan demikian, perbandingan hasil keturunan dari persilangan tersebut adalah . . . .
a. kucing betina berambut tiga warna (kaliko) : kucing jantan berambut kuning = 1 : 1
b. kucing betina berambut tiga warna (kaliko) : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1
c. kucing betina berambut kuning : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1
d. kucing betina berambut hitam : kucing jantan berambut kuning = 1 : 1
e. kucing betina berambut hitam : kucing jantan berambut hitam = 1 : 1

8. Dalam suatu keluarga terdapat enam saudara kandung yang terdiri atas dua perempuan dan empat laki-laki. Keempat laki-laki tersebut
mengalami kelainan genetik, sedangkan kedua perempuan normal. Kelainan tersebut terjadi akibat peristiwa . . . .
a. determinasi seks
b. gagal berpisah
c. pindah silang
d. pautan seks
e. pautan gen

9. Persilangan antara lalat buah betina bermata merah (XMXM) dengan lalat buah jantan bermata putih (XmY) menghasilkan keturunan F1 semua bermata merah. Apabila keturunan F1 saling disilangkan, perbandingan fenotipe keturunan lalat buah jantan bermata putih dengan lalat buah betina bermata merah adalah . . . .
a. 1 : 1
b. 1 : 2
c. 1 : 3
d. 2 : 1
e. 3 : 1

10. Tanaman jagung berbiji besar–berdaun hijau (BbGg) disilangkan dengan tanaman jagung berbiji kecil–berdaun hijau (bbGg). Keturunan
dari persilangan tersebut yang bergenotipe gg bersifat letal. Persentase munculnya keturunan yang bersifat letal sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

11. Gen Y pada tikus merupakan gen pembawa warna kuning. Apabila gen tersebut dalam keadaan homozigot akan menyebabkan letal. Bagaimana keturunan yang akan dihasilkan jika tikus betina berambut kuning heterozigot dikawinkan dengan tikus jantan berbulu kelabu?
a. Tidak ada keturunan yang bersifat letal.
b. Seluruh keturunan memiliki genotipe Yy.
c. Seluruh keturunan memiliki fenotipe berambut kelabu.
d. Persentase keturunan yang genotipe berambut kelabu 25%.
e. Persentase keturunan yang genotipe berambut kuning 75%.

12. Seekor ayam betina berbulu blorok dikawinkan dengan ayam jantan berbulu polos. Bulu blorok dominan terhadap bulu polos. Apabila hasil
persilangan ayam tersebut menghasilkan keturunan sebanyak 4 ekor, kemungkinan jumlah keturunan anak ayam jantan berbulu blorok dan ayam betina berbulu polos adalah . . . .
a. 1 dan 1
b. 1 dan 3
c. 2 dan 1
d. 2 dan 2
e. 3 dan 1

13. Pada saat proses oogenesis, kromosom kelamin XX menghasilkan dua macam ovum, yaitu ovum XX dan ovum O. Pembentukan ovum tersebut
terjadi karena peristiwa . . . .
a. pautan gen
b. pautan seks
c. pindah silang
d. gagal berpisah
e. determinasi seks

14. Perhatikan beberapa perkawinan pada makhluk hidup berikut!
1) Dua tikus berambut kelabu.
2) Ayam normal dengan ayam creeper.
3) Dua orang carrier ichthyosis congenita.
4) Ayam jantan blorok dengan ayam betina polos.
5) Dua tanaman jagung bedaun hijau heterozigot.

Kemungkinan perkawinan yang dapat mengakibatkan adanya gen letal terdapat pada angka . . . .
a. 1) dan 3)
b. 1) dan 4)
c. 2) dan 4)
d. 2) dan 5)
e. 3) dan 5)

15. Pernyataan yang tepat mengenai penentuan jenis kelamin XO adalah . . . .
a. Tipe ini terdapat pada manusia, tumbuhan, dan semua hewan Mammalia.
b. Tipe ini terdapat pada beberapa serangga yang dapat melakukan partenogenesis.
c. Individu betina adalah heterogametik, sedangkan individu jantan adalah homogametik.
d. Dalam sel somatisnya, individu betina memiliki dua kromosom, sedangkan individu jantan hanya memiliki satu kromosom.
e. Penentuan jenis kelamin pada tipe ini tidak dipengaruhi oleh kromosom kelamin, melainkan tergantung dari sifat ploidi makhluknya.

16. Pak Yanto memiliki 64 ekor ayam dengan dua tipe warna bulu, yaitu berbulu polos dan berbulu blorok. Apabila Pak Yanto menyilangkan ayam
jantan berbulu blorok dengan ayam betina berbulu polos, kemungkinan dihasilkan ayam betina berbulu polos sebanyak . . . .
a. 8 ekor
b. 16 ekor
c. 32 ekor
d. 42 ekor
e. 64 ekor

17. Lalat buah bersayap normal–mata merah disilangkan dengan lalat buah bersayap vestigial–mata ungu. Selanjutnya, dilakukan uji silang terhadap F1 betina sehingga diperoleh keturunan lalat sayap normal–mata merah (328 ekor), lalat sayap vestigial–mata merah (X), lalat sayap normal–mata ungu (62 ekor), dan lalat sayap vestigial–mata ungu (396 ekor). Nilai pindah silang dari hasil penyilangan, yaitu 28%. Oleh karena itu, hasil keturunan yang bertipe lalat sayap vestigial–mata merah (X) sebanyak . . . .
a. 155 ekor
b. 183 ekor
c. 220 ekor
d. 235 ekor
e. 314 ekor

18. Pada inti sel lalat buah terdapat 8 kromosom (4 pasang). Kariotipe pada sel tubuh lalat buah betina dan jantan secara berurutan yang benar
adalah . . . .
a. 3AA + XX dan 3AA + XY
b. 3AA + XX dan 4AA + XY
c. 6A + XX dan 8A + XY
d. 8A + XX dan 6A + XY
e. 8A + XX dan 8A + XY

19. Drosophila melanogaster bertubuh abu-abu–sayap panjang dikawinkan dengan Drosophila melanogaster bertubuh hitam–sayap kisut. Dari persilangan tersebut, dihasilkan keturunan 64 ekor bertubuh abu-abu–sayap kisut dan 28 ekor bertubuh hitam–sayap panjang. Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya . . . .
a. determinasi seks
b. gagal berpisah
c. pindah silang
d. pautan seks
e. pautan gen

20. Seorang peternak ayam menyilangkan ayam creeper dengan ayam normal. Persentase dihasilkannya keturunan ayam letal dari persilangan tersebut sebesar . . . .
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

Kunci Jawaban

Bagian #1

1.
Hewan-hewan yang penentuan jenis kelaminnya bertipe ZW adalah . . . .
a. lalat buah, lebah madu, dan ngengat
b. lalat buah, ngengat, dan kupu-kupu
c. lebah madu, ayam, dan kupu-kupu
d. lebah madu, ngengat, dan ayam
e. ngengat, ayam, dan kupu-kupu

2. Perhatikan diagram proses pindah silang berikut!
pindah silang
Gamet-gamet rekombinan yang terbentuk dari peristiwa tersebut dan besarnya nilai pindah silang adalah ....
a. Aa dan Bb; 50%
b. Ab dan aB; 50%
c. AB dan ab; 50%
d. aa dan bb; 100%
e. AA dan BB; 100%

3. Peristiwa pertukaran segmen-segmen antara dua kromatid berbeda dalam satu kromosom homolog yang dapat menghasilkan keturunan dengan sifat kombinasi dari induknya adalah ....
a. gen letal
b. pautan gen
c. pindah silang
d. gagal berpisah
e. pautan kelamin

4. Dari perkawinan lalat buah abu–abu–sayap panjang heterozigot (BbDd) dengan lalat buah hitam–sayap pendek (bbdd) didapatkan keturunan 800 ekor. Di antara keturunan tersebut ditemukan lalat abu-abu–sayap pendek 25 ekor dan lalat hitam–sayap panjang 15 ekor. Persentase gen yang mengalami pindah silang sebesar . . . .
a. 1,25%
b. 3,75%
c. 5%
d. 37,50%
e. 62,50%

5. Tikus berambut kuning heterozigot disilangkan antarsesamanya. Apabila gen dominan Y yang homozigot akan bersifat letal (mati), persentase tikus yang akan mati sebesar ....
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%

6. Lalat buah jantan berbadan besar–sayap lurus (BbCc) disilangkan dengan lalat buah betina berbadan kecil–sayap keriput (bbcc). Selanjutnya, dilakukan uji silang (test cross)
terhadap F1 betina. Dari persilangan tersebut diperoleh fenotipe hasil keturunannya, yaitu berbadan besar–sayap lurus 674 ekor, berbadan besar–sayap keriput 83 ekor, berbadan kecil–sayap lurus 54 ekor, dan berbadan kecil–sayap keriput 887 ekor. Berdasarkan kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama pembentukan gamet terjadi pindah silang dengan nilai pindah silang sebesar . . . .
a. 8%
b. 15%
c. 25%
d. 48%
e. 65%

7. Seekor kucing betina berambut kuning disilangkan dengan kucing jantan berambut hitam. Warna rambut kucing terpaut pada kromosom X. Warna rambut hitam dominan
terhadap kuning. Persentase kemungkinan anak kucing yang berambut kuning dan berambut hitam berturut-turut adalah . . . .
a. 0% dan 100%
b. 50% dan 50%
c. 50% dan 0%
d. 0% dan 50%
e. 100% dan 0%

8. Drosophila melanogaster jantan dengan tubuh berwarna eboni dan sayap lurus disilangkan dengan Drosophila melanogaster betina dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap
melengkung. Selanjutnya, dilakukan uji silang (test cross) terhadap F1 betina. Dari persilangan tersebut diperoleh fenotipe hasil keturunannya, yaitu Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna eboni dan sayap lurus (P), Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna eboni dan sayap melengkung (60 ekor), Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap lurus (28 ekor), serta Drosophila melanogaster dengan tubuh berwarna abu-abu dan sayap melengkung (188 ekor). Nilai pindah silang dari hasil penyilangan, yaitu 22%. Oleh karena itu, hasil keturunan yang memiliki tubuh berwarna eboni dan sayap lurus (P) sebanyak . . . .
a. 100 ekor
b. 112 ekor
c. 124 ekor
d. 136 ekor
e. 148 ekor

9. Pada tanaman jagung, diketahui gen G (daun berklorofil), gen g (daun tidak berklorofil), gen B (batang tinggi), dan gen b (batang pendek). Jika genotipe gg bersifat letal, hasil persilangan tanaman jagung bergenotipe GgBB dengan tanaman sejenis bergenotipe GgBb akan menghasilkan keturunan . . . .
a. 100% tanaman jagung hijau–tinggi
b. 75% tanaman jagung hijau–tinggi
c. 50% tanaman jagung hijau–tinggi
d. 50% tanaman jagung hijau–pendek
e. 25% tanaman jagung hijau–pendek

10. Pada ayam gen C yang bersifat dominan dapat menyebabkan letal. Adapun alelnya yang berupa resesif c berperan untuk mengatur pertumbuhan tulang normal. Oleh karena itu, ayam heterozigot (Cc) dapat hidup dengan tubuh normal dan kaki berukuran pendek (creeper). Persilangan antara ayam jantan heterozigot dengan ayam betina heterozigot menghasilkan keturunan sebanyak 9 ekor yang semuanya sudah beranjak dewasa. Kemungkinan keturunan ayam yang bertubuh normal dan kaki berukuran pendek sebanyak
. . . .
a. 1 ekor
b. 3 ekor
c. 5 ekor
d. 6 ekor
e. 9 ekor

Kunci Jawaban
*** Hidden text: cannot be quoted.
caranya mana ya pakk?
 
Back
Top