Wohha, ternyata imunitas punya ikatan juga. Bagaimana bisa?
Ya, kamu tidak salah baca.
Salah satu ciri khas dari sistem imun adaptif adalah kemampuannya untuk "mengingat" patogen yang pernah dihadapinya sebelumnya. Ini memungkinkan sistem imun untuk merespons lebih cepat dan lebih efektif jika terpapar kembali dengan patogen yang sama di masa depan.
Mari kita jelaskan lebih lanjut:
- Sel Memori: Setelah tubuh pertama kali bertemu dengan patogen tertentu dan menghasilkan respons imun spesifik terhadap patogen tersebut, sistem imun akan memproduksi sel-sel memori. Ada sel memori B dan sel memori T. Sel-sel ini bisa bertahan lama di dalam tubuh.
- Respons Lebih Cepat: Jika seseorang terpapar kembali dengan patogen yang sama di masa depan, sel-sel memori ini akan cepat mengenali dan memulai respons imun. Akibatnya, respons kedua (atau seterusnya) terhadap patogen yang sama biasanya lebih cepat dan lebih kuat daripada respons pertama.
- Prinsip Vaksinasi: Prinsip ini juga mendasari cara kerja vaksin. Vaksin mengandung bagian dari patogen (misalnya protein permukaan) atau patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit. Ketika seseorang divaksinasi, sistem imun mereka merespons seperti seolah-olah mereka terinfeksi dengan patogen asli. Ini memicu produksi sel memori. Jadi, jika seseorang terpapar dengan patogen asli di masa depan, sistem imun mereka dapat merespons dengan cepat dan efektif, mencegah atau mengurangi keparahan penyakit.
Dengan adanya sel memori, tubuh dapat mempertahankan kekebalan jangka panjang terhadap banyak penyakit setelah terinfeksi atau divaksinasi.
Agar lebih mudah memahaminya kami coba jelaskan dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.
Bayangkan kamu mempunyai sebuah buku cerita dengan berbagai tokoh jahat di dalamnya. Setiap kali kamu membaca cerita tentang salah satu tokoh jahat, kamu membuat sebuah stiker dengan gambar tokoh jahat tersebut dan menempelkannya di halaman pertama bukumu. Jadi, setiap kali kamu membuka buku itu, kamu dapat melihat semua stiker tokoh jahat yang pernah kamu baca sebelumnya.
Kini, ketika kamu membaca cerita dan bertemu dengan tokoh jahat yang sudah pernah kamu lihat sebelumnya, kamu akan cepat mengenali mereka karena kamu sudah punya stiker tokoh tersebut di halaman pertama. Kamu tidak perlu menunggu lama atau membaca banyak halaman untuk tahu siapa mereka, karena kamu sudah "mengingat" mereka dari stiker yang kamu buat sebelumnya.
Nah, sistem pertahanan tubuh kita, yang disebut imunitas, bekerja dengan cara yang serupa. Ketika kita pertama kali bertemu dengan kuman atau virus jahat, tubuh kita "membuat stiker" berupa sel memori. Jadi, jika kuman atau virus yang sama mencoba masuk ke tubuh kita lagi di masa depan, sistem pertahanan kita akan cepat mengenalinya dan beraksi untuk melindungi kita. Ini seperti cara kita cepat mengenali tokoh jahat dari stiker yang sudah kita tempelkan di buku cerita kita.
Jadi, bisa dikatakan imunitas kita punya "ingatan" seperti kita mengingat tokoh-tokoh di buku cerita!